“ Masyarakat Adat dalam Tatanan Demokrasi Di Bumi Sekala Brak”
DIRGAHAYU LAMPUNG BARAT KE -29
Oleh : ARIP SAH
Tanggal 24 September 2020 merupakan hari yang cukup istimewa Bagi masyarakat Lampung Barat, mengingat di tanggal tesebut Kabupaten berjuluk Bumi sekala Brak merayakan hari jadi yang ke 29, sejak resmi menjadi daerah otonomi baru (DOB) pemekaran kabupaten Lampung Utara pada tahun pada tahun 1991 silam. Jika pada tahun-tahun sebelumnya suasana gegap gempita menyambut hari jadi kabupaten yang di rangkai dengan berbagai kegiatan di rasakan oleh seluruh lapisan masyarakat, namun di tahun 2020 ini seluruh penjuru dunia tengah berjuang mencegah penyebaran wabah corona virus disease 19 (Covid-19. Kondisi tersebut tentunya juga berdampak pada seluruh aktifitas masyarakat, tidak terkecuali perayaan hari ulang tahun Lampung Barat (HUT) Lampung Barat ke 29.
Berbagai agenda tahunan menyambut perayaan hari jadi kabupaten yang telah di susun dari tahun sebelumnya akhirnya harus ditiadakan sebagai bagian dari upaya untuk melawan dan mencegah penularan covid 19. Namun demikian kondisi tersebut tidak mengurangi makna dan semangat dari peringatan hari lahirnya Kabupaten yang lebih dari 90 persen pendudukya berprofesi sebagai petani itu.
Kembali kepada peringatan hari jadi Kabupaten Lampung Barat ke 29 tersebut, dalam pidato ketua DPRD Kabupaten Lampung Barat Edi Novial,pada rapat paripurna istimewa peringatan HUT Lampung Barat ke 29 yang di langsungkan di ruang Marghasana (ruang rapat utama) DPRD setempat dan di hadiri oleh Bupati Lampung Barat Parosil Mabsus, wakil Bupati Drs. Mathasnurin, Seluruh anggota DPRD setempat, unsur muspida, para kepala satuan kerja,tokoh agama, tokoh adat, tokoh pemuda dan tokoh masyarakat, rabu (23/9), menyebut jika selama kurun waktu 29 tahun sejak berdirinya Lampung Barat telah beberapa kali berganti kepemimpinan, dan selama itu juga pemerintah terus berupaya melakukan terobosan diberbagai bidang, sebagai bagian dari langkah memajukan daerah dan mensejahterakan masyarakat. Bahkan dalam beberapa tahun terakhir, Kabupaten Lampung Barat telah menorehkan sederet prestasi di berbagai bidang yang mengharumkan daerah baik di tingkat provinsi maupun nasional. capaian prestasi tersebut setidaknya menunjukan bagaimana komitmen serta dukungan seluruh elemen masyarakat terhadap program pemerintah daerah.
Suasana ruangan bernuansa adat Lampung,dan nampak aura kebanggan Bupati, wakil Bupati, ketua DPRD, unsur muspida dan seluruh tamu undangan mengenakan pakaian adat Lampung, serta kehadiran para tokoh adat dari empat kepaksian lengkap dengan pakaian kebesaran adat di hari jadi kabupaten tentunya menunjukan komitmen dan dukungan pemerintah terhadap pelestarian ada istiadat dan budaya di kabupaten berjuluk bumi sekala brak tersebut.
Kondisi tersebut tentunya menujukan begitu pentingkanya peran para tokoh adat dalam setiap lini kehidupan masyarakat di Lampung Barat, tidak terkecuali dari sudut pandang sebagai penyelenggara berbagai hajat perta demokrasi di Kabupaten Lampung Barat. peran masyarakat dan tokoh adat dalam merajud tatanan demokrasi di Bumi sekala Brak melalui berbagai tatanan kehidupan sosial masyarakat, menjadikan Lampung Barat di kenal sebagai salah satu Kabupaten di provinsi Lampung yang terkenal aman dan kondusif dalam setiap kegiatan pesta demokrasi.
Niai-nilai dan norma yang dijunjung tinggi oleh masyarakat adat dalam kehidupan sehari-hari seperti tatakrama dalam bertutur sapa, semangat gotong royong dan kepedulian terhadap lingkungan serta saling hormat menghormati antar sesama, kemudian upaya musyawarah mupakat dalam menyelesaikan setiap persoalan di lapangan tentunya kerap kita jumpai di masyarakat.
Semangat demokrasi yang ditunjukan oleh masyarakat adat, juga bisa dilihat dari filosofi yang kerap di sampaikan oleh para tokoh adat dalam kegiatan adat. Seperti istilah “ Bersatu Tidak Bersekutu, Berpisah Tidak Bercerai”, yang tentunya memiliki banyak makna tersirat di dalamnya. Dari filosofi tersebut nampak sangat jelas bagaiamana masyarakat adat memberi ruang berdemokrasi dan menghargai perbedaan.
Tidak hanya itu Lampung Barat memiliki beragam kekayaan adat budaya, suku, dan agama. Hampir semua suku, mulai dari suku jawa, Suku Sunda, Semendo, Batak, Bali, Madura dan masih banyak lagi suku yang tumbuh berkembang di Lampung Barat. Kesemuanya hidup berdampingan dan memili memiliki peran penting dalam membangun tatanan kehidupan demokrasi di Bumi Lampung Barat.
Semangat menjaga tatatan demokrasi tersebut tentunya harus tetap terjaga sehingga harapan di hari jadi Lampung Barat ke 29 tersebut “ Bangkit Bersama menuju tatanan barubhebat dan sejahtera” betul-betul terujud dalam kehidupan nyata.
DIRGAHAYU LAMPUNG BARAT Ke-29 “